Wakil Bupati Blora, Arif Rahman saat hadir dalam pelatihan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) tahap 2 yang digelar Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sebagai program CSR-nya. |
SURYA.co.id | BLORA - Keberhasilan pertanian SRI organik melalui pelatihan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) tahap 1 di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, mendorong Pertamina EP Asset 4 Field Cepu melanjutkan untuk tahap 2.
Sebagai lokasi, dikembangkan dengan para penerima manfaat dari desa lainnya.
Yaitu Desa Tanjung, Desa Sogo, Desa Ngraho, Desa Wado di Kecamatan Kedungtuban dan Desa Sumber, di Kecamatan Kradenan dengan jumlah peserta 45 orang.
"Ini adalah salah satu terobosan dari Pertamina yang programnya berdampak langsung kepada masyarakat. Mari sehat bersama. Saya sendiri sudah menikmati beras organik dari Desa Bajo dan rasanya enak,” kata Afwan Daroni, Cepu Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, dalam rilisnya, Senin (15/7/2019).
Dalam pelatihan Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) tahap 2 yang berakhir Minggu (14/7/2019) itu, dihadiri Wakil Bupati Blora, Arief Rohman.
Sementara kegiatan digelar di balai desa Bajo, dimana di desa tersebut, program sudah berjalan dengan lancar.
"Progress nya sangat pesat, bahkan saya tidak pernah mendapat informasi yang detail seperti ini terkait kelebihan pertanian organic kalau bukan dari petani Bajo yang menerangkan kepada saya,” kata Arief.
Pihaknya berterima kasih kepada Pertamina untuk program CSR-nya yang banyak memberikan ilmu dan pengetahuan untuk Kabupaten Blora.
"Kami komitmen akan mendukung melalui tugas kami sebagai pemerintah daerah, akan fokus dan ikut tanggung jawab untuk memajukan pertanian SRI organik ini," ungkap Arief.
Surat, Ketua Kelompok Petani, Bina Alamsri mengaku awalnya sempat pesimis dengan program yang digelontorkan oleh Pertamina karena organik identik dengan mahal dan “ribet”.
Namun setelah setahun merasakan banyak manfaatnya, dirinya dan kelompoknya malah semakin gigih untuk menggalakkan system SRI organik.
Sharing ini dilakukan dengan tujuan agar warga belajar baru pun tidak patah semangat di tengah-tengah dan tetap mempraktekkan dengan serius.
“Selain itu kami butuh dukungan legalitas untuk kelompok Bina Alamsri, juga fasilitas uji laboratorium organik terkait produk yang dihasilkan selain beras juga ada tanaman obat keluarga agar mendapat P-IRT dari Dinas Kesehatan,” ungkap Surat.
Pemasaran juga menjadi poin penting karena menjadi tidak baik apabila hulu sudah berjalan namun hilirnya tidak berjalan semestinya.
“Kami berharap dan usahakan agar produk beras organik ini kedepannya dapat dikonsumsi sampai wilayah Blora, Jawa Tengah hingga ekspor keluar,” lanjut Arief.
Saat itu juga diserahkan alat pencacah kompos kepada Kelompok Bina Alamsri yang sudah mengikuti pelatihan PSRLB tahap 1 guna percepatan produksi pupuk organik.
Alev Hildan, perwakilan Pertamina yang saat itu hadir menyampaikan rasa syukurnya karena program CSR Pertamina dapat bermanfaat bagi warga sekitar.
“Alhamdulillah berdampak positif dan akan dikembangkan di desa-desa lain sehingga Bajo akan menjadi pusat belajar pertanian organic, “ ungkapnya.
Pelepasan warga belajar baru pun rencananya akan dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora.
Setelah pelepasan, warga akan terus didampingi selama setahun ke depan oleh tenaga ahli dan dilakukan monitoring evaluasi yang rutin agar hasilnya maksimal.
link berita :
https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/15/csr-pertanian-sehat-ramah-lingkungan-berkelanjutan-ala-pertamina-ep-begini-hasilnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar