MuriaNewsCom, Blora – Selain alat bantu, ada hal lain yang diharapkan sebagian penyandang disabilitas di Blora. Yakni, keinginan mereka untuk mendapatkan akses dalam memiliki surat izin mengemudi (SIM) D atau SIM khusus untuk kaum difabel.
baca juga : Ratusan Difabel di Blora Butuh Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
baca juga : Ratusan Difabel di Blora Butuh Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
Saat bertemu dengan Wakil Bupati Blora Arief Rohman di sekretariat komunitas Difabel Blora Mustika (DBM), beberapa penyandang disabilitas sempat melontarkan keinginan itu. Sebab, selama ini, banyak difabel yang mahir naik motor tetapi tidak memiliki SIM.
Salah satunya adalah Taufiq, difabel dari Desa Getas, Kecamatan Kradenan yang setiap harinya berdagang ke Randublatung dan Ngawi. Tiap hari, ia menempuh jarak hingga puluhan kilometer dengan mengendarai motor dibantu alat khusus yang ia buat sendiri agar bisa menguasai kendaraan secara nyaman.
“Sudah lama saya ingin memiliki SIM D agar bisa leluasa tanpa khawatir mengendarai motor sehari-hari. Namun hingga kini belum tahu bagaimana cara difabel agar bisa membuat SIM. Sehingga tiap kali ada razia selalu berhenti karena takut ditilang,” katanya.
Wakil Bupati Arief Rohman langsung menangkap permintaan para difabel ini untuk bisa mengurus SIM D. Pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi dengan Kapolres dan Kasat Lantas agar para difabel bisa difasilitasi dalam mendapatkan SIM D.
Menurut, para difabel ini juga ingin menjadi warga negara yang taat hukum dalam mengendarai kendaraan. Sehingga dirinya sebagai bagian dari Pemerintah merasa perlu untuk menjembatani proses pembuatan SIM D dengan pihak Kepolisian.
“Kami minta komunitas difabel bisa membuat surat kepada Kapolres untuk audiensi terkait pengurusan SIM D ini. Akan kita kawal agar nanti ada kepastian. Mohon doanya semoga direspon oleh Kapolres kita,” katanya.
Setelah itu, Arief sempat mencoba untuk membonceng Taufiq dengan mengendarai motornya di jalan Kamolan-Pelem sejauh seratus meter. Dengan sigap, Taufiq langsung menjalankan motornya dengan tenang. Meski demikian, Arief sempat terlihat deg-degan saat awal motor itu melaju.
“Awalnya sempat deg-degan dibonceng Mas Taufiq. Tapi setelah jalan, timbul rasa yakin bahwa Mas Taufiq ini benar-benar sudah mahir menguasai motornya. Akan kita sambungkan dengan Kapolres agar nanti bisa difasilitasi dalam membuat SIM D,” pungkasnya.
Editor : Supriyadi
link berita: https://www.murianews.com/amp/2019/02/26/158364/ingin-difasilitasi-pembuatan-sim-penyandang-disabilitas-di-blora-ini-boncengkan-wabup-naik-motor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar