Sekjen Kementerian PUPR (batik coklat tengah) diapit Bupati Blora dan jajarannya usai audiensi tentang rencana pembangunan Blora. (foto: ar-ib) |
BLORA. Bupati Blora H.Djoko Nugroho didampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si bersama Kepala Bappeda Samgautama Karnajaya, Plt.Kepala DPU Blora Bondan Sukarno, Kepala BPMPKB Winarno, dan Kepala Dintanbunakikan Reni Miharti pada hari Jumat (22/4) lalu bertolak ke Jakarta untuk memenuhi undangan Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Blora (ILUSA) dalam rangka Forum Discussion Group (FDG) dengan tema “Tantangan Pembangunan Infrastruktur Blora”.
Di hari pertama, Jumat siang (22/4) Bupati beserta rombongan melakukan audiensi dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian PUPR Ir.Taufik Widjoyono bersama dengan jajarannya. Dalam audiensi itu Pak Kokok memaparkan pengusulan pembangunan jalan nasional Rembang-Blora-Cepu agar bisa dipercepat oleh Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga.
Pemkab
Blora mengusulkan anggaran sebesar Rp 275 miliar ke Kementerian PUPR untuk
perbaikan jalan nasional Blora-Cepu. Bupati berharap Kementerian PUPR bisa
mengabulkan percepatan pembangunan jalan nasional yang ada di ruas Blora-Cepu.
“Jalan
Blora-Cepu masih banyak yang remuk, meski beberapa ruas sudah baik. Saya ingin
kedepan setelah jadi jalan nasional ini akan diperbaiki dengan sistem rigid
beton. Semoga Kementerian PUPR selaku pengeloa jalan nasional bisa
mengabulkannya,” ucap Bupati Kokok.
Sementara
itu Plt Kepala DPU Blora Bondan Sukarno menjelaskan di depan Sekjen Kementerian
PU bahwa kondisi jalan nasional Blora-Cepu yang mengalami kerusakan parah
berada di wilayah Kecamatan Sambong hingga Masuk Cepu. Badan jalan banyak yang
bergelombang dan berlubang, sehingga perlu dirigid beton.
Selain
memaparkan perbaikan jalan nasional, Pemkab Blora juga mengajukan bantuan
anggaran DAK untuk membantu perbaikan jalan desa hutan yang berada di wilayah
Perhutani. Diketahui bersama 49% wilayah Blora berupa hutan jati, banyak
pedesaan di dalam hutan yang jalannya rusak. Bupati ingin memperbaiki jalan
tersebut dengan pinjam pakai lahan Perhutani. Ia juga ingin membangun jalan
tembus menuju Ngawi melalui Randublatung-Getas, selain itu juga Jati menuju
Bangkleyan. Begitu juga dengan Nglobo tembus Blungun, Temengeng dan Semanggi.
Selanjutnya
Pak Kokok menyampaikan rencana pembangunan Jembatan Medalem yang menghubungkan
Blora Selatan (Kradenan) menuju Kecamatan Ngraho Bojonegoro. “Blora selatan
merupakan lumbung pangan. Hasil pertanian sebagian besar dijual ke Jawa Timur,
namun tidak adanya jembatan membuat petani harus memutar jauh melalui Cepu.
Dengan adanya jembatan maka diharapkan kedepan Blora selatan lebih terbuka
akses transportasinya. Masak Bojonegoro bisa membangun 2 jembatan Bengawan
dengan mudah, saya minta Blora jangan dipersulit. Semoga Kementerian PUPR
mendukungnya,” jelasnya.
Terakhir,
Bupati yang juga mantan Dandim Rembang ini menyatakan keinginannya untuk
membangun glontoran air Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kradenan guna
pengairan sawah. Mengingat pertanian di Blora Selatan banyak yang tadah hujan,
selalu mengalami kekeringan ketika kemarau tiba. Ia ingin glontoran nanti bisa
dialirkan ke Randublatung hingga Jati.
Mendengar paparan Bupati Blora, Sekjen Kementerian PUPR mengapresiasi usaha Pak Kokok dan jajarannya dalam memperjuangkan pembangunan di daerahnya. Pihaknya menerima semua usulan pembangunan untuk disampaikan ke Menteri PUPR. “Akan kami sampaikan ke Pak Menteri, semoga disetujui semuanya,” ujar Sekjen Ir.Taufik Widjoyono. (-bersambung 2 | rs-infoblora)
Mendengar paparan Bupati Blora, Sekjen Kementerian PUPR mengapresiasi usaha Pak Kokok dan jajarannya dalam memperjuangkan pembangunan di daerahnya. Pihaknya menerima semua usulan pembangunan untuk disampaikan ke Menteri PUPR. “Akan kami sampaikan ke Pak Menteri, semoga disetujui semuanya,” ujar Sekjen Ir.Taufik Widjoyono. (-bersambung 2 | rs-infoblora)
link berita:
http://www.infoblora.com/2016/04/datangi-kementerian-pupr-bupati.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar