TEMPO.CO, Blora - Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi daerah percontohan penanganan penyandang disabilitas tingkat nasional. Wakil Bupati Blora Arief Rohman mengatakan program percontohan berangkat dari semangat warga disabilitas kabupaten yang luar biasa.
"Mereka terus berkarya dan berhasil mencuri perhatian nasional, seperti membuat kerajinan batik difabel Blora yang sudah sampai ke Presiden. Selain itu artis Cak Lontong juga menggunakan batik karya difabel Blora," kata Arief Rohman di acara sosialisasi dan pelatihan tentang Disability Inclusive Development di Blora, Sabtu 21 Juli 2018.
Kegigihan dan semangat para penyandang disabilitas ini, Arief Rohman melanjutkan, perlu dihargai serta didukung oleh semua pihak. "Agar kita bisa bersama-sama berkembang," ucap dia. "Kita apresiasi kerja keras mereka."
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora mencatat jumlah penyandang difabel sebanyak 2.829 orang yang tersebar di 16 kecamatan di 295 desa/kelurahan. Rinciannya, tunanetra 353 orang, tunadaksa 799 orang, dan insan tuli 334 orang. Penyandang disabilitas mental sebanyak 35 orang, difabel grahita 346 orang, laras 305 orang, serta difabel ganda 98 orang.
Adapun difabel anak, yaitu tunadaksa 180 anak, difabel netra 25 anak, tuli 89 anak. Disabilitas mental sebanyak 9 anak, grahita 162 anak, ganda sebanyak 61 anak, serta laras sebanyak 33 anak. Total anak-anak penyandang disabilitas sebanyak 559 anak.
image:ilustrasi
https://difabel.tempo.co/read/1111292/blora-jadi-daerah-contoh-penanganan-disabilitas-nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar