BLORA
– Sektor pariwisata di Kabupaten Blora terus bergeliat. Kali ini
giliran Wisata Heritage Loko Tour KPH Cepu dilaunching oleh Wakil Bupati
Blora H.Arief Rohman M.Si didampingi Administratur (Adm) Perhutani KPH
Cepu yang lama, H. Yudha Suswardhanto S.Hut, M.Sc dan Adm KPH Cepu yang
baru Agus Yulianto, S.Hut. MM, dan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata Drs. Kunto Aji, Rabu (17/1).
Disaksikan
langsung oleh sejumlah pejabat Perhutani dan Forkopimcam Cepu beserta
masyarakat sekitar, launching ditandai dengan membunyikan suara loko tua
“Bahagia” buatan Jerman tahun 1928 beberapa kali. Suaranya yang
melengking keras “nguuuuuuk nguuuuuuuk…!!” membuat sejumlah tamu
undangan kaget.
Usai
dilaunching, seluruh pejabat mencoba naik kereta diesel wisata dengan
menggunakan gerbong peninggalan orde baru sejauh 3 kilometer dari Halte
Bengkel Traksi Loko Tour KPH Cepu menuju Puslitbang Perhutani KPH Cepu
yang ada di Batokan.
Yudha
Suswardanto menjelaskan bahwa launching kali ini merupakan titik awal
beroperasinya kembali wisata loko tour. Ada beberapa paket yang
ditawarkan mulai dari loko tour kereta drensine, loko tour kereta Ruston
dan loko tour kereta uap Bahagia buatan Jerman.
“Alhamdulillah
mimpi besar kita untuk mengaktifkan kembali wisata loko tour mulai
terwujud. Meskipun belum bisa sampai ke Gubug Payung, semoga ini bisa
menjadi pendorong untuk kebangkitan wisata loko tour secara utuh,”
ujarnya.
Menurutnya,
wisata heritage loko tour ini akan beroperasi setiap hari. Di mana
tiket masuk nya untuk Senin-Jumat Rp 3000,00, sedangkan Sabtu-Minggu Rp
5000,00. Buka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Untuk
loko kereta Drensine sekali jalan biayanya Rp 50 ribu dengan penumpang
maksimal 6 orang dewasa. Sedangkan untuk loko tour Kereta Ruston dari
Depo ke TPK Batolan beroperasi setiap Sabtu-Minggu dengan penumpang per
gerbong 25 orang. Biaya Rp 15.000,- per kepala atau paket sewa Rp
750.000,- per gerbong.
“Khusus
loko tour Kereta Uap Bahagia biayanya lebih mahal yakni Rp 9 jutaan
untuk jarak minimal dari Depo menuju Jembatan Batokan. Karena
operasionalnya membutuhkan banyak kayu jati sebagai bahan bakar.
Sedangkan untuk paket jalur maksimal hingga Gubug Payung memerlukan
biaya hingga Rp 17 jutaan,” terangnya.
Launching
tersebut dilakukan bersamaan dengan pisah sambut Adm Perhutani KPH Cepu
dari H. Yudha Suswardhanto S.Hut, M.Sc ke pejabat baru Agus Yulianto,
S.Hut. MM.
Arief
Rohman mengapresiasi usaha keras Perhutani KPH Cepu yang berhasil
mewujudkan beroperasinya kembali wisata heritage loko tour. Menurutnya,
ini baru tahap pecah telur saja, sehingga masih banyak PR yang harus
diteruskan oleh Adm Perhutani KPH Cepu yang baru untuk menyempurnakan
hingga titik akhir di Gubug Payung yang berjarak sekitar 26 km.
“Kami
dari Pemkab Blora siap bersama dengan Perhutani untuk mengupayakan agar
loko tour bisa aktif kembali hingga Gubug Payung. Itu adalah mimpi
besar kita bersama. Secara bertahap akan kita upayakan bersama
Dinporabudpar, setidaknya bisa sampai Kedungpupur dahulu,” ucap Arief
Rohman.
Dengan
adanya geliat pariwisata, nantinya diharapkan bisa menaikkan kunjungan
wisata di Kabupaten Blora. Sehingga akan berdampak pada peningkatan
hunian hotel. Pihaknya juga ingin menyurati Kantor Kedutaan Besar
Jerman.
Dinas
Pendidikan, ke depan juga akan digandeng untuk mengajak anak-anak
sekolah menikmati wisata loko tour sehingga generasi muda bisa mengenali
sejarah perkereta apian di Kabupaten Blora yang dahulu dimanfaatkan
untuk aktifitas hutan. (Humas Blora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar