BLORA (Rakyat Independen)- Rencana reaktifasi lapangan terbang Ngloram terus di dilakukan peninjauan, dalam kesempatannya kunjungan ke Kabupaten Blora Staf Khusus Wakil Presiden RI Jusuf Kalla Bidang Ekonomi dan Keuangan, Wijayanto Samirin, MPP, mengatakan adanya potensi Bandara Ngloram untuk di aktifkan kembali.
Dalam tinjauannya tersebut, Wijayanto Samirin mengemukakan sudah adanya landasan di lapter Ngloram membuktikan bahwa lapangan terbang tersebut masih layak untuk dikembangan.
“Jika nantinya bisa diaktifkan kembali, jelas luar biasa bagi Blora dan daerah sekitarnya juga akan merasakan manfaatnya. Ada banyak potensi ekonomi yang lebih bermanfaat. Tetapi kembali kita melihat bahwa resource yang kita punya terbatas, jadi ada berbagai rencana pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” Kata Wijayanto Samirin saat melihat secara langsung, lapangan terbang, Selasa (17/5/2016).
Menurutnya, begitu banyak rencana membuat Pemkab Blora yang harus mantap dan mana saja yang menjadi prioritas utama. Apakah Bandar ini atau rencana proyek pembangunan yang lain. Namun pihaknya akan melakukan analisis dan teknik diskusi yang sangat bagus sehingga masing-masing pihak mengupdate status terkait progres mengenai bandara itu.
“Saya sangat senang dengan semangat bapak-bapak yang ada di sini . Semua pihak juga sangat mendukung akan rencana ini. Tadi saya juga diminta mengkomunikasikan dengan Bapak-Bapak di Jakarta, dengan Pertamina, dengan kementerian Perhubungan dan ESDM,” ujarnya.
Wijayanto Samirin menambahkan rencana reaktifasi lapter akan di bawa ke arah mana pihaknya masih perlu adanya gambaran dari , instansi-instansi lain yang pernah ikut terlibat dalam diskusi dan sebagian tertarik untuk mendorong Ngloram ini menjadi bandara aktif.
“Keputusan komersil masih jauh, kita masih perlu menjajaki termasuk studi ekonomi. Kalau kita melihat kondisi ekonomi di Blora dulu tidak visible sekarang bisa jadi menjadi visible,” tegasnya.
Kepala ESDM Setyo Edy mengemukakan karena asetnya masih milik Kementerian ESDM sehingga kalau akan difungsikan maka ijin pertamanya harus melalui Kementerian ESDM.
“Bisa untuk lapangan terbang khusus atau kegiatan-kegiatan yang mendukung eksplorasi dan eksploitasi atau bahkan kalau perlu bisa dimanfaatkan untuk pelatihan bagi karyawan migas,” ujarnya.
Dalam arahan akan dijadikan apa nantinya bandara ini, Pemkab Blora belum ada pengalaman untuk mengelola sehingga nanti ada BUMN, Perhubungan dan pihak swasta bahkan pihak ketiga untuk bisa ikut bergabung dalam pengembangan lebih lanjut.
“Bisa diarahkan untuk komersil, karena masih banyak yang membutuhkan untuk penerbangan terutama Kabupaten Blora dan sekitarnya. Ada Bojonegoro, Rembang, Tuban, Ngawi dan Jateng Pantura, yang nantinya juga akan mempermudah akses mereka dalam berpergian,” terangnya.
Sekedar di ketahui, saat ini landasan yang sudah ada baru tersedia 900 meter untuk menjadikan bandara komersil tentu diperlukan pembebasan tanah Minimal 1500 meter sampai 2000 meter. **(Priyo).
link berita :
https://rakyatindependen.co.id/reaktifasi-bandara-ngloram-perlu-dilakukan-kajian-lagi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar